cung2
Penyanyi Inggris, Gabrielle Aplin, baru saja merilis album studio keempatnya, “Phosphorescent”. Album yang digarap selagi pandemi ini menjadi satu pembuktian bagi Aplin, karena menurutnya album ini membuat dia mengerti dirinya yang sesungguhnya, saat ini, dan menginginkan orang untuk bisa terkoneksi dengan cara yang beragam. "Phosphorescent" menjadi album baru setelah "Dear Happy" yang dirilisnya tahun 2020 lalu.
Album ini berisi 11 lagu yang diproduseri oleh Liz Horsman dan Mike Spencer. “Album ini secara garis besar adalah tentang penyesalan, refleksi diri, perubahan, dan meemukan diri sendiri. Aku seperti merasakan seperti pertama kali membuat album. Semuanya terjadi begitu natural, dan aku jadi lebih mengerti diriku sendiri,” kata Aplin. Memang album ini cukup berbeda, karena Aplin merasa dia sudah mendapatkan inspirasi sebelum dia berada di studio.
“Inspirasinya kebanyakan dari hal-hal yang natural. Aku sampai berpikir untuk membuat album yang terinspirasi dari alam dan interaksi kita dengan alam. Kami merekam album ini lebih dari setahun, di studio yang antah berantah tapi aku bisa mendapatkan hal yang baru,” kata Aplin. Ya, salah satu studio ‘unik’ yang digunakan untuk merekam album ini adalah studio musik yang menggunakan energi yang dapat diperbaharui.
Beberapa lagu yang masuk di album ini adalah ‘Skylight’, ‘Never Be the Same’, dan ‘Call Me’. Hampir semua lagunya terinspirasi dari hal-hal yang kecil namun bermakna, seperti di ‘Call Me’ yang terinspirasi lockdown, dimana kita menginginkan interaksi.
