Penantian Panjang Penggemar BMTH di Indonesia, Konser yang Mengguncang dalam Makna yang Berbeda

Oleh: riadini - 14 Nov 2023

Photo & Teks by: Dea Dekasty

Bring Me The Horizon (BMTH) akhirnya kembali manggung di Indonesia pada 10 Oktober 2023 di Ancol Beach City International Stadium, Jakarta, setelah penantian panjang selama 12 tahun. Terakhir kali band asal Inggris ini konser di Indonesia pada tahun 2011 masih dengan balutan nuansa musik metalcore. Dengan basis penggemar BMTH yang semakin besar setelah bertransformasi ke genre musik yang modern dan elektronik, konser kali ini serasa perdana menyapa para penggemar-penggemar baru BMTH di Indonesia.

Konser BMTH kali ini diusung oleh Ravel Entertainment dan merupakan bagian dari rangkaian tur BMTH di dua negara Asia Tenggara, yaitu Jakarta (Indonesia) dan Bangkok (Thailand) dengan mengambil tajuk "Transcend Thy Sels: Church of Genxsis." Antusias penggemar BMTH dapat dilihat dari pemesanan tiket yang ludes untuk tanggal 10 November 2023. Pertunjukkan diperpanjang pihak promotor dengan menambah satu hari konser pada 11 November 2023.

Band rock asal Michigan, I Prevail, memanaskan Ancol sebelum pertunjukan BMTH. I Prevail membawakan sejumlah lagu hits mereka seperti 'Self-Destruction', 'Bad Things' hingga 'Body-Bag’. 

Sebelum BMTH yang minus kehadiran Jordan Fish manggung, di layar monitor tampil karakter bernama Eve dengan visualisasi ala cyberpunk yang apik, seakan berinteraksi langsung dengan penonton. Visualisasi ini juga ditampilkan saat mereka manggung di rangkaian tur dengan terjemahan bahasa menyesuaikan di tempat mereka tampil.

BMTH memilih lagu ‘Can You Feel My Heart’ sebagai pembuka konser di Jakarta. Euforia langsung meledak, para penonton bernyanyi dengan lantang hingga penonton terpacu membuat mosh pit. Ditambah paduan visual yang apik, lighting yang elegan serta penguasaan panggung dari Oliver Skyes membuat semua tampak sempurna pada awalnya. 

Sejumlah hits lainnya dinyanyikan dari berbagai koleksi album BMTH seperti Happy Song (2015) hingga Teardrops (2020). Gairah band asal Sheffield ini membuat para penonton hanyut dengan suasana, mulai dari jingkrak-jingkrakan hingga ber-moshing ria. Semakin malam suasana menjadi semakin panas, namun kali ini secara harfiah. Hal ini bahkan disampaikan langsung Oliver di atas panggung, “Do you feel it’s lil bit hot in here?”

Saat Sykes menyanyikan ‘Parasite Eve’, musik mendadak berhenti, penonton sempat mengira bahwa itu bagian gimmick yang disiapkan. Kerumunan tetap lantang melanjutkan bait yang terhenti tanpa iringan musik. Akan tetapi, konser benar-benar terjadi kendala hingga harus berhenti. Entah karena masalah teknis atau karena sisi kiri kerumunan hadapan panggung yang sempat memberi SOS sign imbas insiden yang terjadi setelah mosh pit.

Namun, konser kembali berjalan dengan dengan normal, setidaknya untuk beberapa saat. Setlist dilanjutkan ke Shadow Moses (2013), berlanjut ke Obey (2020). Kendala kembali terjadi saat lagu “DiE4u” dimainkan. Tampilan visual animasi di layar sempat hang beberapa detik. Usai membawakan lagu tersebut personel BMTH langsung keluar panggung menuju ke backstage.

Promotor keluar dan memberi penjelasan bahwa konser harus break beberapa saat. Sekitar 30 menit menunggu promotor kembali muncul ke panggung kali ini membawa kabar buruk. Konser harus dihentikan karena alasan teknis yang tak dijelaskan. Artinya hanya 11 lagu yang dimainkan kurang 9 setlist dari yang semestinya dibawakan. Pengumuman itu jelas membuat penonton semakin naik pitam setelah diminta menunggu dengan cukup lama. Penonton yang tak terima memberikan reaksi yang tak bisa dikontrol pihak pengamanan, mereka melempar botol, merusak tirai hingga merangsek ke atas panggung.

Dalam keterangan yang diunggah akun resmi BMTH, Oliver Sykes mengatakan venue dan panggung konser itu secara struktur tak aman karena menimbulkan getaran yang membuat video dan speaker goyang dalam taraf yang mengkhawatirkan. Ia bersama personel yang lain memilih tidak mengambil risiko demi mencegah hal yang tak diinginkan. Situasi itu juga yang membuat promotor terpaksa membatalkan pertunjukan hari kedua.

Kata yang pantas menggambarkan Konser Bring Me The Horizon di Jakarta adalah bittersweet. Sungguh penantian panjang yang membahagiakan dapat melihat Oliver Sykes dkk mengguncang Jakarta. Namun siapa sangka guncangan adalah sebuah kalimat homonim. Tak pernah terkira BMTH menyelesaikan pertunjukan tanpa pamit dan konser ditutup dengan kericuhan penonton imbas ketidaksiapan dari pihak promotor.

 

 

riadini
More from Creative Disc