riadini
Empat tahun setelah "Future Nostalgia", album ketiga Dua Lipa kini akhirnya hadir.
Penyanyi berdarah Albania-Inggris tersebut resmi meluncurkan "Radical Optimism" sejak mengawalinya dengan merilis 'Houdini' pada bulan November. Kemudian, ia melanjutkan proyek tersebut dengan melepas 'Training Season' dan 'Illusion,' namun tak satu pun dari ketiganya mampu mencapai 10 besar.
Di awal tahun ini, Dua Lipa mengatakan bahwa album ini terinspirasi oleh budaya rave dan psikedelia Inggris, Primal Scream, Massive Attack, Oasis, dan Blur.
"Radical Optimism" memang menampilkan beberapa kredit penulisan lagu untuk kolaborator Dua Lipa sebelumnya seperti Ian Kirkpatrick, Emily Warren, Julia Michaels, dan Ali Tamposi. Namun seperti yang diungkapkan penyanyi 28 tahun tersebut, “band” yang mengerjakan sebagian besar lagu bersamanya adalah tim yang condong ke arah altcoin, termasuk Kevin Parker dari Tame Impala, alumni PC Music Danny L Harle (dikenal karena karyanya dengan Caroline Polachek), mantan pemain piano indie Tobias Jesso (dikenal karena karyanya dengan Adele), dan Caroline Ailin.
"Radical Optimism, dan menurut saya, adalah gagasan untuk tidak membiarkan apa pun membuat Anda kecewa terlalu lama, selalu melihat sisi positif dari segala sesuatu, untuk mampu tumbuh dan bergerak maju dan berubah. sudut pandang Anda terlepas dari apa yang terjadi dalam hidup Anda,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Entah itu patah hati, entah itu persahabatan, entah itu sebuah hubungan, entah itu sekadar bertumbuh dan melihat sesuatu secara berbeda. Saya pikir ini adalah bagian besar dari pendewasaan dan proses bertumbuh.”
