Behind The Music: Shellback

Oleh: admincd - 22 Sep 2011

Pasca meninggalnya Denniz Pop, Max Martin tidak kehilangan teman untuk berkolaborasi. Mempertahankan aroma bubblegumpop bersama Rami dan merambah ke ranah adut contemporary bersama Kristian Lundin dan Andreas Carlsson. Dan berikutnya adalah merambah ke aliran pop rock bersama nama yang satu ini. Karl Johan Schuster, alias Shellback. Sama seperti Max, pria kelahiran tahun 1985 ini juga berasal dari Swedia. Nama Shellback dipakainya sejak bergabung dengan tim produksi Max di tahun 2007. Saat itu dia masih berusia 22 tahun. Sangat belia memang. Tapi pengalaman musiknya sudah dimulai dari remaja, saat bergabung dengan band lokal di kampung halamannya di Karlshamn, Swedia. Posisi yang diambilnya dalam band adalah drummer, dan genre yang dimainkan oleh band-nya adalah rock. Dari sinilah akar musik rock yang bergabung ke cita rasa pop khas Max Martin.

Karl Johan sebagai seorang performer juga termasuk sebagai vokalis untuk band Skorda dan Blinded Colony. Bermain di genre hardcore dan metal, band ini juga sempat merintis karir sebagai recording artist. Album "Bedtime Prayers" berhaisl mereka cetak via Pivotal Recordings. Dan untuk Blinded Colony, Karl Johan sempat tur keliling Eropa. Tapi ketika jadwal tur tersebut hendak diperpanjang, dirinya justru mengambil keputusan yang memang tidak disesalinya kemudian. Mengundurkan diri dari band tersebut untuk gabung ke belakang layar bersama Max. Bersama mereka membesarkan Maratone, studio produksi yang Max dirikan setelah menutup Cherion. Sebuah hit berjudul 'So What' bukan hanya sukses di chart, tapi sekaligus penanda keberhasilan mereka merambah ke jalur pop rock untuk membuat lebih banyak hit lagi di jalur tersebut. Pink, Alison Iraheta, Adam Lambert, Miranda Cosgrove, Avril Lavigne, dan BC Jean. Keterlibatan Shellback untuk lagu-lagu mereka pun meningkat. Dari co-writer menjadi co-producer. Pink mendapat 2 lagu nomor 1 darinya; 'So What' dan 'Raise Your Glass', plus Adam Lambert memperoleh nominasi di ajang Grammy berkat lagunya; 'Whataya Want From Me'. Dan kalau catatan ini masih kurang, Glee Cast mendapatkan lagu original pertama mereka pun dari dirinya; 'Loser Like Me'.

Shellback juga mencoba mengompromikan musiknya ke jalur yang pasti tidak didapatnya sembari berada di band. Nge-pop untuk Britney Spears ('If U Seek Amy', '3', 'I Wanna Go') dan Backstreet Boys ('Bigger'), nge-dance untuk Ke$ha ('Kiss N Tell') dan Robyn ('Time Machine'), nge-country untuk Carrie Underwood ('Quitter'), dan nge-R&B untuk Usher ('DJ Got Us Fallin' In Love'). Bahkan untuk Britney Spears, single teranyarnya 'Criminal' juga melibatkan nama Shellback di dalamnya. Kalau ada yang mempertanyakan keberadaan musik karya Shellback di luar keterlibatan Max di dalamnya, bukti nyata kesuksesan tersebut sudah ada lewat single 'Moves Like Jagger' oleh Maroon 5 dan Christina Aguilera. Lagu sukses tersebut adalah hasil ciptaan Shellback bersama Benny Blanco, Adam Levine, dan Ammar Malik, sekaligus diproduseri oleh Shellback bersama Benny Blanco. Selain prestasi kembali nge-hits untuk masing-masing Maroon 5 dan Christina Aguilera, prestasi juga untuk Shellback karena untuk pertama kalinya mencetak hits tidak bersama sang mentor, Max Martin.

Shellback di Amerika merupakan sebuah tradisi dalam merayakan keberhasilan angkatan bersenjata disana melewati ekuator, atau garis lintang 0°. Mungkin hal tersebut menginspirasi keberhasilannya dalam pencapaian di bidang produksi musik setelah berhenti total dari kegiatan performing, terutama menandakan kesuksesannya dalam membidangi musik pop internasional.

(Ai Hasibuan / CreativeDisc Contributor)

admincd
More from Creative Disc