Classic: Natalie Imbruglia - Counting Down The Days

Oleh: welly - 30 Apr 2015

Mengetahui Natalie Imbruglia akan merilis album terbarunya tahun ini, saya sebagai seorang penggemar setia sangat gembira. Sejak jaman 'Torn' saya sudah jatuh cinta dengan Nat. Bukan cuma musiknya yang tak tergolong dalam pop standar, tapi juga imej yang ia ciptakan sebagai gadis tomboy nan cuek sangat menarik perhatian. Di bulan April sepuluh tahun yang lalu, Nat mengeluarkan album studio ketiganya, "Counting Down the Days" yang saat ini akan kita masukkan dalam kantung klasik, ulasan khusus buat album-album tempo dulu.

Pop, pop rock, indie rock, Nat menjabarkan album ini dalam konsepsi musik yang sudah ia bangun sejak kehadirannya di penghujung dekade 90-an. Namun jika dibandingkan dengan dua album terdahulu, album ini justru yang paling nge-pop di antara ketiganya. Jelas saja, ia mulai melepas diri dari Phil Thornalley yang menyukseskan peluncuran karir, untuk bergabung dengan nama-nama baru seperti Eg White dan Kara DioGuardi, sekaligus melanjutkan kerjasama dengan Gary Clark dan Ian Stanley, tak ketinggalan Daniel Johns yang saat itu tengah menjadi suami dari sang artis. Ini menjadi alasan utama kenapa 'Shiver' masih terdengar kurang kasar dibanding single-single Nat sebelumnya, dimana ia menggodoknya bersama Shep Solomon dan Eg.

Tak menuduh Nat telah menjual idealismenya guna merampungkan album ini. Di album ini ia telah lepas dari major label RCA, yang sebenarnya bisa mengartikan sebagai gerak langkah lebih bebas dalam eksplorasi diri. Which is why Daniel, her husband during that time, ikut-ikutan unjuk gigi di album ini. Kolaborasi nepotisme mereka adalah 'Satisfied', dimana Daniel menjadi penulis lagu sekaligus produser di dalamnya. It's not bad. Malahan, tak ada lagu yang bad di album ini. Meskipun cuma berhasil menelurkan dua buah single; 'Shiver' dan title track 'Counting Down the Days', album yang telah bersertifikasi emas di UK ini masih punya segudang killer track yang berpotensi menjadi favorit pendengar, radio hit, ataupun evergreen song. 'When You're Sleeping' memiliki pesona charming paling tinggi sehingga mudah bagi siapapun untuk menunjukkan sebagai lagu terfavorit dari album ini; 'Starting Today' punya positivitas sekaligus bertipe grower yang berpotensi baik untuk radio; sebuah lullaby 'Honeycomb Child' merupakan track tanpa batasan masa alias timeless.

https://www.youtube.com/embed/30RGX_A9drs

Jika kamu coba mencari dinamika setara 'Wrong Impression' ataupun 'Wishing I Was There', hal terbaik yang bisa album ini tawarkan adalah 'Sanctuary'. Ia memiliki gereget yang hampir setimpal. Kekurangannya hanyalah ia tidak sempat ditampilkan sebagai single, seperti dua lagu tersebut. Meskipun demikian, ia sudah stand out di antara lagu-lagu lain yang punya standar tempo minim, seperti 'I Won't Be Lost', 'Slow Down', dan 'Come on Home', karena mereka dicetak berbasis akustik.

Vokal mungkin tak pernah menjadi nilai jual utama Nat. Ia tidak punya suara tipikal diva yang bisa menjangkau nada-nada tinggi dan rentang vokal yang luas. Tapi, ia punya sentuhan emosi yang maha dahsyat. Selain 'When You're Sleeping' dan 'Counting Down the Days', rasakan sentuhan emosi yang menyeluruh dalam 'On the Run' dan 'Perfectly'. Kamu bisa melihat bagaimana pesona beberapa vokalis cewek masa kini yang juga mengambil jalur alternatif seperti Lana del Rey dan Birdy sebenarnya sudah pernah Nat torehkan lewat albumnya. I love Natalie Imbruglia and simply can't wait for her new album to arrive. Dan selagi menanti masa itu untuk datang, "Counting Down the Days" merupakan pilihan tepat untuk bernostalgia dengan kejayaan musik sang artis.

Trackllist:

1. "Starting Today" 2:53

2. "Shiver" 3:40

3. "Satisfied" 3:26

4. "Counting Down the Days" 4:07

5. "I Won't Be Lost" 3:50

6. "Slow Down" 3:30

7. "Sanctuary" 3:06

8. "Perfectly" 3:21

9. "On the Run" 3:36

10. "Come on Home" 3:53

11. "When You're Sleeping" 3:03

12. "Honeycomb Child" 4:11

Ai Hasibuan

CreativeDisc Contributor

@hasibuanai11

welly
More from Creative Disc