Album of the Day: Natalie Imbruglia - Male

Oleh: admincd - 10 Aug 2015

Released by: Sony Music Entertainment Indonesia

Bagaimana seorang penyanyi/penulis lagu membawakan lagu-lagu orang lain? Interpretasi yang mereka lakukan pastinya akan menjadi sangat menarik. Seperti yang terjadi pada album terbaru Natalie Imbruglia, "Male" yang ia rilis di semester 2 tahun 2015 ini. Ia menyadur tak kurang dari selusin lagu untuk dibalut dengan musik yang menjadi wheelhouse-nya, poprock dan alternative. Ini akan menjadi sedikit timpang dengan album studio Nat sebelumnya, "Come to Life" yang banyak dipengaruhi oleh warna dancepop. Corak komersil yang kini telah terbengkalai itu membuat kita percaya bahwa Nat telah mencapai titik aktualisasi diri dalam keartisannya.

Billy Mann membantu Nat kembali ke cangkangnya. Perombakan lagu "laki-laki" pertama yang mereka pamerkan dari album ini, 'Instant Crush' mendapat kesempatan reinkarnasi karena dipoles secara apik dan berbeda warna dari sebelumnya. Ini sangat baik, sehingga kita mempercayainya sebagai sebuah karya orisinil Nat. Padahal, pijakan kaki pertama kali Nat di industri ini merupakan hasil cover version juga. 'Torn' aslinya milik Ednaswap, dengan kesempatan tenar terbaik di vokal Nat. Jadi, keyakinan berikutnya adalah keharmonisan yang akan terdengar sepanjang album antara kolaborasi Natalie dan Billy.

'I Will Follow You into the Dark' dan 'Goodbye in His Eyes' merupakan dua rekomendasi terbaik yang bisa saya berikan. Gaya musik yang slow dan steady sepanjang lagu memberikan suasana nyaman yang jujur saja, sangat dirindukan dari musik Nat. Pagelaran musik yang bersahaja namun kaya tersebut akan memberi efek menyejukkan, sebuah aspek entertainment yang jarang dan mahal. Tapi untuk 'Cannonball', entah mengapa versi Little Mix masih terlalu hidup dalam memori. Kesahajaan Nat jelas outsung oleh keempat gadis UK tersebut. Masih lebih stand out 'Friday I'm in Love' yang boleh dibilang merupakan faktor kejutan dari album ini. Pendengar yang menduga kalau ia akan melakukan hal yang persis The Cure lakukan di lagu ini akan mendapat kejutan terbesar mereka. *wink*

Nat jarang memperkenalkan diri lewat single rilisan yang berwarna akustik. Dari album yang dulu, ada 'Satellite' atau 'When You're Sleeping' yang terpaksa dikorbankan sehingga cuma sebatas track dalam album. Dan agaknya di album ini pun 'Naked as We Came' 'The Waiting', dan 'The Wind' akan mengalami nasib yang sama. Padahal, jika hendak menampilkan variasi, lagu-lagu berlatar musik demikian akan menjadi resume yang bagus dalam daftar diskografinya.

Nat mengucap terima kasih kepada para seniman yang menginspirasinya untuk menciptakan rekaman ini. Mulai dari Daft Punk, Julian Casablancas, Damien Rice, Josh Pyke, kumpulan Death Cab for Cutie, Zac Brown Band, The Cure, Iron & Wine, Pete Townshend, Neil Young, Modern English, Tom Petty and the Heartbreakers, hingga Cat Stevens. Semuanya telah mengalirkan ide dalam otaknya untuk diasah menjadi visi hingga dikreasikan dalam sebuah kenyataan yang bertajuk "Male". Kekuatan album ini bukan hanya terletak pada pesona vokal Nat yang feminin ataupun musik poprock-nya. Lebih dari itu, album ini memberi persepsi baru tehadap barisan lirik yang seyogyanya dilogatkan oleh para pria. Lagu-lagu yang terpilih merupakan single dari para artis aslinya, sehingga apapun yang didengar memiliki familiaritas sendiri-sendiri. Jadi, "Male" merupakan album untuk semua.


iTunes

Official Website

TRACKLIST

1. "Instant Crush" 4:52

2. "Cannonball" 3:27

3. "The Summer" 3:25

5. "Goodbye in His Eyes" 4:35

6. "Friday I'm in Love" 3:16

7. "Naked as We Came" 2:36

8. "Let My Love Open the Door" 3:08

9. "Only Love Can Break Your Heart" 2:50

10. "I Melt with You" 4:07

11. "The Waiting" 3:16

12. "The Wind" 2:13

Ai Hasibuan

CreativeDisc Contributor

@hasibuanai11

admincd
More from Creative Disc