Album of the Day: Shawn Mendes - Handwritten Revisited

Oleh: admincd - 20 Feb 2016

Released by: Universal Music Indonesia

Patut dipuji jejak langkah Shawn Mendes dalam menembus pasar musik dunia. Menarik perhatian publik lewat Vine, ia berhasil memenangkan kontrak rekaman bersama Island Records hingga akhirnya berhasil merilis album studio dengan judul “Handwritten” di April 2015 lalu, yang kemudian dikemas ulang dengan judul "Handwritten Revisited" menjelang akhir 2015. Rombak track dengan versi live dan penambahan lagu-lagu baru adalah alasan mengapa album ini harus dikoleksi.

Pop dan soul tertera sebagai genre dari album perdana Shawn ini. Terkesan tua untuk usianya yang masih sangat belia? What a minute. Karena sebenarnya interpretasi yang dilakukan terhadap musik berperawakan dewasa tersebut menemukan relevansinya, sehingga terdengar youthful. Ini terjadi dalam ‘Stitches’ yang lebih riuh. Kesan sorak sorainya lahir dari beat yang menggawangi musik latar. Kalaupun musiknya lebih slow down, ‘Life of the Party’ contohnya, pembalasan terjadi pada bagian lirik dimana ia sangat terkoneksi dengan pendengar segenerasi dengannya.

Masih terlalu dini menyebut Shawn sebagai pujangga masa kini. Masih satu album, usia karir belum pun bahkan belum seumur jagung. Tapi melihat keterlibatannya dalam penulisan lagu di lebih dari 80% jumlah track, ia telah memesan tiket untuk ke pujangga land. Begitu mengesankan mendengarkan ‘Kid in Love’ dan ‘I Don’t Even Know Your Name’ yang matang, tersaji dalam versi live di album ini. Dan tidak usah terkejut jika nantinya kalian akan menemukan pesona Shawn yang mendekat ke beberapa nama seniornya, seperti Dave Matthews Band, John Mayer, ataupun Ed Sheeran. Kiblat musiknya mengarah ke sana, seperti 'Never Be Alone'.

Saya suka bagaimana tajuk “Handwritten” memberi kiasan ulet terhadap album ini. Ia memang terdengar demikian, penuh persiapan dan ketelitian. Selain visi yang dijelaskan lewat lagu-lagu yang mengefek pada corak musik senior, ada beberapa track yang sedemikian asyik sehingga berpotensi besar untuk menjadi radio hit. Antara lain ‘Something Big’ dan ‘Strings’. Dua lagu ini tipikal crown pleaser. Rasakan atmosfer yang berbeda dengan kehadiran 'Strings' di versi live. It's like a dream come true jika dibandingkan dengan versi albumnya dulu. Itu yang membuat "Revisited" ini sangat menggiurkan. Perombakan tidak hanya terjadi secara penambahan track, tapi juga penggantian versi beberapa lagu.

Lagu-lagu lain seperti ‘Air’ (duet dengan Astrid S), ‘Crazy’, dan 'Memories' masih dalam kesepakatan untuk membangun musik yang organik sebagai citra Shawn. Bukan rahasia jika pendatang baru sangat mudah disetir oleh industri ini untuk tampil mati-matian di jalur mainstream demi target penjualan. That won’t be a problem here. Shawn jelas memiliki karakter yang didukung oleh label untuk ditunjukkan tampa banyak didandani. Lagu akustik ‘This Is What It Takes’ dan 'Act Like You Love Me' mewujudkan keorganisan album ini dan menyempurnakan segala apa yang ingin dicapai dari titik awal proyek album.

'I Know What You Did Last Summer' merupakan daya pikat utama dari edisi baru album ini. Duet dengan Camilla Cabello, salah satu personel girlband Fifth Harmony ini sepertinya sedang sangat digandrungi di Amerika. Terbukti dengan keberadaannya di chart Billboard yang terus-terusan meninggi, memanjat selangkah demi selangkah ke posisi yang yang lebih tinggi setiap pekannya. Ini nih yang muda yang berkarya. Cap jempol buat Shawn dan albumnya. Karena popularitasnya diimbangi dengan kualitas musik yang enggak main-main.