CreativeDisc Exclusive Interview With LANY: Siap Rilis Album "Malibu Nights"

Oleh: welly - 11 Apr 2018

Setelah tahun lalu sempat mengisi We The Fest 2017, band asal Los Angeles, California, LANY, kembali ke Jakarta untuk menggelar konser tunggal. Berlokasi di The Pallas Fairground Lot 14 SCBD, Paul, Les, dan Jake siap untuk kembali mengajak para penggemarnya berdendang sambil baper pada Selasa, 27 Maret 2017 malam. Sebelum konser, Creative Disc mendapat kesempatan istimewa dari Vizion Vibe selaku promotor konser LANY untuk ngobrol-ngobrol singkat bersama mereka bertiga. Berikut petikannya.

Selamat datang kembali di Jakarta.  Kami senang sekali kalian datang kembali begitu cepat setelah tahun lalu. Bagaimana menurut kalian tentang para penggemar di Jakarta?

Paul       :      Menurut saya ketika tampil di sebuah festival, saya tidak tahu apakah orang-orang datang untuk saya atau karena keseluruhan festivalnya. Namun saat itu kami merasa sangat senang, rasanya seperti memang sudah ada basis penggemar kami di sini. Mereka tahu lagu-lagu kami. Jadi ketika kami kembali keliling Asia, senang sekali rasanya melihat tempat ini.

Les        :      Ya, tempatnya besar dan keren.

Ada rencana merilis video musik baru?

Paul       :      Sebenarnya ada banyak lagu baru yang saya tulis antara bulan Januari dan Februari lalu. Kami akan segera mulai mengerjakannya dan akan ada video musiknya, tapi tidak ada yang berasal dari album debut kami ini.

Mana yang lebih kalian pilih, tur keliling atau mengerjakan musik baru?

Paul       :      Mungkin mengerjakan keduanya. Ketika lelah tur keliling, senang rasanya bisa kembali ke studio. Begitu juga ketika lelah mengerjakan musik, senang rasanya bisa kembali tur keliling. Kami berusaha mengerjakan keduanya sebanyak mungkin. Terutama di masa lalu kami berusaha meluangkan waktu untuk mengerjakan musik di studio baru melakukan tur keliling.

Peter, akhirnya Anda memutuskan untuk mengubah gaya rambut. Apakah ini semacam tanda ada sesuatu baru yang ditawarkan? Ada lagu-lagu baru yang akan kami dengarkan malam ini?

Paul       :      Tidak untuk malam ini. Kami lebih memilih penggemar mendengarkan lagu baru kami untuk pertama kali lewat rekaman sehingga mereka punya waktu untuk menikmatinya. Rasanya akan menjadi sebuah anti-klimaks jika kami memainkan lagu baru kemudian penonton mempertanyakan, “lagu apa ini?”. Jadi lebih baik mereka mengenalinya dulu nanti baru menikmatinya secara langsung.

Dan mereka bisa ikut bernyanyi?

Paul       :      Ya, benar banget.

Apa sih lagu favorit kalian masing-masing dari album debut ini, alasannya?

Paul       :      Mungkin 13 or Super Far.

Les        :      Kalau saya berbeda. Mungkin Hericane.

Jake       :      Kalau saya, Tampa. Ada banyak cerita ketika kami mengerjakannya. Lagu itu kami tulis ketika sedang melakukan perjalanan tur Ada enam sampai tujuh kota terlibat dalam penulisan lagu tersebut. Jadi rasanya lebih istimewa. Ada banyak kenangan di dalamnya.

Saya menemukan bahwa band kalian sangat menggemari singkatan. Seperti nama band, LANY, lalu juga tersirat dalam judul lagu, ILYSB dan BRB. Siapa sih sebenarnya yang paling menggilai penggunaan singkatan ini?

Les        :      Kami semua, kali ya?

Paul       :      Sebenarnya hanya ada dua judul lagu yang menggunakan singkatan. Namun yang pasti ketika tahun 2014 kami menulis I Love You So Bad, ada voicemail dari ibu Jake yang dimulai dengan kalimat “Oh my gosh…”. Aku jadi kepikiran, kayaknya kita harus membuat proyek kecil, sebuah EP dengan judul akronim (singkatan) dan menulis sebuah lagu lain dengan judul yang berbeda. Kemudian ide yang tercetus adalah BRB. Itu hanyalah sebuah kepingan kecil dari masa lalu kami di tahun 2014, tapi nama band kami memang juga sebuah singkatan, Los Angeles dan New York, jadi yah… gitu deh.

Julukan apa yang akan kalian berikan satu sama lain?

Paul       :      Les adalah sang otak, lalu…

Les        :      Paul bakal jadi sang hati.

Paul       :      Hahaha… Baiklah. Kemudian Jake akan menjadi tulang belakangnya.

Jake       :      Les adalah sang insinyur dan Paul kapten-nya. Sementara aku sang pelayan.

Jadi ini kan kunjungan kedua kalian ke Indonesia. Apa sih yang paling kalian rindukan dan pengen lakukan di Indonesia selain manggung?

Paul       :      Sayangnya kami cuma punya waktu 24 jam di kota ini, tapi ada satu hal yang selalu kami usahakan untuk dilakukan, yaitu menemukan kedai kopi lokal. Bukan kedai kopi franchise internasional yah. Kami suka mencoba makanan lokal, seperti tahun lalu kami sangat menikmati makan malam di sebuah restoran lokal. Rasanya enak sekali dan sangat asli Indonesia. Kami selalu berusaha melakukan hal-hal seperti itu.

Yang lain, mungkin?

Les        :      Ya, pergi ke kedai kopi setiap harinya.

Jake       :      Betul. Kopi itu penting banget.

Sambil menulis materi musik baru, mungkin?

Paul       :      Nggak juga, karena jadwal kami sudah padat untuk wawancara seperti ini, sound-check, kemudian terbang lagi.

Sejauh ini apa yang paling kalian suka dari menjadi LANY?

Paul       :      Sangat mengejutkan seberapa banyak yang telah kami lakukan dengan hal-hal kecil yang kami punya. Musik kami mungkin diputar di radio yang satu tapi tidak di radio lainnya.

Lagu-lagu kalian diputar kok di radio-radio kami.

Paul       :      Wah, keren! Tapi taulah, kami tak punya lagu yang didengarkan secara streaming sebanyak milyaran kali atau video dengan milyaran tayangan tapi kami sudah membangun sebuah basis penggemar yang begitu menakjubkan lewat pertunjukan panggung yang bagus. Kami juga selalu jujur atas diri kami maupun sebagai band, juga lewat lagu-lagu kami. Menurut saya itu sangat istimewa dan harus benar-benar dijaga seumur hidup.

Apa nih rencana kalian berikutnya?

Paul       :      Akan ada album baru berjudul Malibu Nights yang saat ini tengah kami kerjakan. Lagu-lagunya sudah selesai ditulis, tinggal dihidupkan saja. Begitu tur Asia selesai kami punya waktu empat minggu setelah Coachella untuk mengerjakannya. Lalu sedikit tur kemudian ada waktu lima minggu lagi. Yang pasti kami punya cukup waktu di studio untuk memastikan semuanya sempurna.

Baiklah, terima kasih banyak atas waktunya. Sukses manggungnya nanti malam!

Paul       :      Terima kasih banyak!

Interview by Vincent Jose

Dengarkan interviewnya disini:

welly
More from Creative Disc