Konser Fantastis Katy Perry yang Disia-siakan Banyak Orang

Oleh: jeni - 17 Apr 2018

Untuk ketiga kalinya diva pop internasional, Katy Perry, mengunjungi Indonesia untuk menggelar konser. Bertajuk "Witness The Tour", konser ini berlangsung pada hari Sabtu 14 April 2018 lalu di Indonesia Convention Exhibition - BSD. Dari sejak pegumuman, konser yang digelar oleh AEG Presents and INTOUR Live ini memang tidak se-booming konser Katy Perry sebelumnya di tahun 2015 (Prismatic Tour). Dan terbukti setelah 5 bulan dari sejak pengumuman konser, antusias penikmat musik dan concert goers tidak begitu terasa. Bahkan banyak yang baru ngeh kalau hari itu Katy Perry sedang menggelar konsernya di Indonesia.

Entah apa penyebabnya, mungkinkah karena album "Witness" yang juga tidak se-booming album-album Katy Perry sebelumnya, atau mungkin saja karena kegagalan promosi dari promotor konser. Who knows? Karena meskipun harga tiket konser "Witness" berbeda dengan konser "Prismatic", tapi range harga tiketnya masih tetap berada di Rp.900 ribu - Rp.5 juta. Cukup mencengangkan ketika beberapa hari menjelang konser, banyak orang menjual tiket complimentary berseliweran di media sosial. Jika orang-orang yang memiliki tiket complimentary saja tidak ingin datang menonton, lalu bagaimana dengan penjualan tiketnya?

Padahal konser "Witness The Tour" memiliki konsep yang spektakuler. Jika pernah menonton konser Katy Perry sebelumnya di "California Dreams" ataupun "Prismatic Tour", pasti sudah bisa membayangkan bagaimana kemegahan konser Katy Perry di "Witness The Tour" ini. Suasana ICE-BSD dari pukul 5 sore tidak seramai konser-konser pada umumnya. Tidak terlihat antrian penonton yang mengular untuk menanti open gate, bahkan di area body checking pun tidak terjadi kemacetan. Katy Perry lho ini!

Banyak sekali calo tiket berseliweran di area luar ICE, menjual tiket dengan harga yang tidak bisa dipercaya untuk sekelas konser penyanyi dengan nama sebesar Katy Perry. Setelah melewati body checking, barulah di area depan hall terlihat antrian penonton Festival A & B, sedangkan di jalur masuk kelas Platinum, Gold, Silver & Bronze saat itu belum terlihat antrian penonton. Ahh, mungkin kalau mereka sudah numbered seat, jadi santai masuknya belakangan. Meskipun begitu, suasana yang tidak ramai ini tetap saja terasa tidak wajar. Where is everyone?

Hingga akhirnya pukul 6.30, sesuai jadwal, dilakukan open gate. Penonton kelas A & B yang tadinya bercampur dalam satu antrian, tiba-tiba dikagetkan dengan perubahan lokasi antri untuk Festival B. Sontak penonton dengan tiket Festival B berlarian menuju gate lain. Ini tentu menyebalkan, karena urutan antrian jadi kacau lagi. Sekitar pukul 8 malam, barulah suasana di area konser bertambah ramai. Tapi ada keganjalan lainnya, kelas Festival A yang berada di samping kiri-kanan lidah panggung terlihat sepi. Berbeda dengan kelas Festival B yang cukup ramai,  karena konon kebanyakan adalah pemegang tiket complimentary, itupun tidak sampai memenuhi setengah areanya.

Di belakang FOH, area yang masih masuk ke dalam katagori Festival B kosong-melompong. Padahal konser sudah akan dimulai setengah jam lagi.

Sesaat sebelum konser terjadi kegaduhan. Ternyata, sebagian penonton dari kelas Silver dipersilakan untuk turun ke area Festival. Sementara itu, barikade pembatas antara kelas Festival A & B akhirnya dicopot. Terbayang dong, bagaimana rusuhnya crowd saat itu? Dan bagaimana perasaan penonton yang membeli tiket dengan harga asli?

Tapi nampaknya penonton sudah ikhlas dan lebih fokus untuk memberikan feedback yang pantas untuk Katy Perry. Setidaknya dengan menunjukkan bahwa konsernya telihat ramai. Untuk itulah, mari tinggalkan sejenak bagaimana 3 hall di ICE-BSD in terasa terlalu besar untuk jumlah penonton yang hadir saat itu. Sekarang ayo kita berfokus pada bagaimana Katy Perry tetap memberikan pertunjukan yang spektakuler, bahkan... pasti membuat mereka yang tidak datang ke konsernya menyesal!

Tata panggung konser "Witness The Tour" ini sudah bikin merinding bahkan ketika satu lampu pun belum dinyalakan. Background visual yang dibangun berbentuk one eye menjadi pusat perhatian semua penonton. Lidah panggung ternyata berbentuk sedikit melengkung, tidak seperti yang digambarkan dalam seat plan poster konsernya. Kedua hal itu jadi highlight tata panggung konser ini.

Lampu hall dipadamkan dan penonton mulai histeris sambil memanggil-manggil nama Katy Perry. Seketika di ujung lidah panggung keluar asap dan Katy Perry muncul dari bawah panggung. Ia langsung berpose dengan elegan. Mengenakan kostum serba emas dan  kaca mata hitam, Katy membuka konser ini dengan lagu "Witness". Katy menyanyikan nya di lidah panggung, dan setelah selesai ia langsung berlari ke panggung utama di mana terdapat dua buah dadu raksasa berwarna emas terpasang. Menaiki dadu raksasa itu, Katy kemudian membawakan "Roulette".

Dadu raksasa itu disingkirkan dari panggung, berganti dengan beberapa bar panggung hidrolik di mana Katy dan para penari beraksi untuk lagu fenomenal: "Dark Horse". "This is your favorite song!" teriak Katy. Masih dengan posisi yang sama, namun dengan lebih banyak penari, lagu berikutnya langsung dimainkan: "Chained to The Rhythm". Penari-penari Katy menggunakan kostum berwarna merah dan replika televisi bergambar one eye sebagai helm/topeng kepala mereka.

Lampu dipadamkan dan menayangkan video interlude. Ini pasti saatnya Katy bersiap-siap untuk segmen berikutnya. Dan benarlah, Katy kembali dengan kostum berbeda. Kali ini ia menggunakan setelan blazer berwarna putih dengan corak kota-kotak bergaris hitam. Membawakan lagu lama berjudul "Teenage Dream", stage dipenuhi dengan dekorasi visual serba pink yang unyu banget. Usai "Teenage Dream", Katy melepas luaran blazernya. Ia hanya memakai bra hitam dengan ornamen lampu led di dadanya yang bergantian menampilkan tulisan: HOT dan COLD. Sudah bisa ditebak lagu berikutnya apa?

Tapi ternyata Katy menundanya cukup lama. Ia menyapa para penonton dan malah mengajak bercanda. Dengan polos dan tanpa malu-malu, Katy bertanya pada penonton apa arti HOT dan COLD dalam Bahasa Indonesia.

"GUYS!! Question!" kata Katy membuka percakapan. "How do you say HOT?"

Sontak penonton jawab: PANAS.

"PA-NAS ?" balas Katy. "Okay, how do you say COLD?"

Penonton menjawab lagi: DINGIN!!

"DINGEN ? Is it with a B or D ?"

"D!" jawab penonton.

"So how do you say AND?" tanya Katy terakhir kalinya.

"DAN!" kini penonton mulai tak sabaran.

"So, PANAS DINGIN. PANAS DAN DINGIN!!" kata Katy dan langsung diberi tepuk tangan meriah.

Dua ekor flamingo pink raksasa naik ke atas panggung menemani Katy yang bernyanyi sambil memainkan gitar berwarna pink juga.  Lagu "Hot & Cold" pun dibawakan, dan langsung digabung dengan "Last Friday Night (T.G.I.F)". Dengan kostum yang lebih ringkas ini, Katy terlihat lebih enerjik dan leluasa. Ia sampai berlari-lari dan tidak segan melakukan salto. Katy looks so happy, so do we.

"California Gurlz" dibawakan dengan lebih banyak melakukan koreografi di panggung hidrolik, hingga seekor hiu raksasa naik ke atas panggung dan mereka pun maju ke depan. Kemunculan ikan hiu berwarna biru ini menambah kocak penampilan Katy.

Di sela-sela penampilan, Katy sedikit rehat, menyisakan dirinya saja dan si hiu raksasa di atas panggung. Ada penonton yang melemparkan kaos bergambar Nugget, anjing milik Katy Perry, dengan tulisan "I miss my Mommy". Katy kemudian memakai kaos itu sambil bercakap-cakap di atas panggung. Katy sangat humble, bahkan ketika ada penonton yang melemparkan sebuah wig ke panggung, Katy langsung memakainya dan berpose konyol.

Salah satu momen fenomenal paling bikin heboh adalah saat konser Katy selalu mengundang seorang penonton naik ke atas panggung. Kali ini, penonton pria bernama Jeffry-lah yang beruntung. Dengan mengenakan kostum senada dengan Katy saat itu, Jeffry diminta mengajari Katy Bahasa Indonesia, termasuk salah satunya adalah: Ken-tut!

Momen ini mengundang histeria penonton, apalagi Jeffry berkali-kali dipeluk Katy Perry dan di akhir sesi, Katy mengajaknya untuk selfie dari atas stage. Ahhh jealous!!!

Di segmen berikutnya yang ternyata membutuhkan waktu lebih lama untuk set-up, panggung diberi dekorasi 3 buah tangkai bunga mawar raksasa, salah satunya diletakkan di ujung lidah panggung paling depan. Dengan mengenakan kostum hitam-putih dan topi bundar yang chic, Katy membawakan lagu "Deja Vu", "Tsunami", "E.T.", dan "Bon Appetit". Katy juga sempat menari dengan pole dancer yang beraksi di tangkai bunga mawar sebagai tiangnya.

Memasuki segmen ke-4, Katy tampil membawakan lagu-lagu ballad. Ia beraksi dengan gitar akustik putih sambil mengenakan kostum serba silver, lengkap dengan wig rambut logam berwarna silver juga. Lagu "Wide Awake" dan "Into Me You See" dibawakan dengan rapi. Penonton berteriak "Unconditionally!" berharap lagu ballad itu ikut dibawakan. Tapi ternyata Katy malah menyanyikan lagu Power, seperti pada konser-konser "Witness The Tour" sebelumnya.

Sempat terjadi sedikit kekacauan di segmen ini. Sound mati saat Katy menyanyikan verse pertama lagu "Power". Namun dengan sigap, Katy berkata "Okay, I heard you want me to sing Unconditionally. So now let's sing it first, okay!" Penonton pun histeris karena lagu favorit mereka akhirnya dinyanyikan, meskipun secara acapella. Isu sound mati tadi pun langsung tenggelam, dan penonton malah seolah berpikir kalau kejadian tadi cuma settingan. Usai "Unconditionally", Katy akhirnya membawakan lagu "Power". Yup, diulang lagi. Lagu ini sangat special karena Katy tampil di atas panggung hidrolic dengan dekorasi sayap yang bergerak naik turun, ditambah tembakan laser yang fantastis. So Stunning!

Panggung pun menggelap usai lagu ini, dan suasana kembali dipanaskan dengan lagu "Part of Me" di mana Katy tampil mengenakan kostum serba biru. Di segmen ini, Katy lebih banyak menari dan berinteraksi dengan penonton sambil bernyanyi. Single andalan "Swish Swish" pun dibawakan di segmen ini. Pada saat bagian rap Nicki Minaj, Katy dan penarinya maju ke depan. Ia memimpin MC untuk mempersilakan satu-persatu penarinya unjuk kebolehan di atas panggung. Ditutup dengan lagu "Roar", suasana konser mencapai klimaks di segmen ini.

Cukup memakan waktu yang sedikit lama saat set-up untuk segmen terakhir: encore. Sebuah tangan raksasa dari balon muncul di tengah lidah panggung. Dan di situlah Katy tampil, mengenakan dress berwarna pink-gray, Katy menyanyikan lagu terakhir: "Firework", dihiasi oleh letupan-letupan confetti sebagai tanda perpisahan untuk "Witness The Tour".

Secara umum, konser "Witness The Tour" ini sangat fantastis. Bahkan jauh lebih keren jika dibandingkan dengan "Prismatic Tour" di tahun 2015 lalu. Well, kemajuan teknologi selama 3 tahun memungkinkan tata panggung yang lebih modern dan keren, kan! Penampilan Katy pun terbilang sangat all out, meski menemukan sedikit kendala di lagu "Power", Katy bisa mengendalikannya dengan profesional.

Heran saja, pertunjukkan semegah dan sefantastis ini disia-siakan oleh banyak orang. Menonton konser "Witness The Tour" tidak hanya sekedar menonton seorang diva bernyanyi secara live. Tapi juga merasakan pengalaman berbeda untuk menonton aksi panggung, keunikan kostum, tata cahaya, dan dekorasi yang unik tak ada tandingannya. Selain itu, chemistry antara fans dan idola sangat terasa di konser ini karena Katy bergitu humble dan pandai melucu.

Menyesal lah mereka yang tidak datang ke konser ini!

Setlist :

ACT I

(Video Introduction : In The Space)

  1. Witness
  2. Roulette
  3. Dark Horse
  4. Chained to the Rhythm

ACT II

(Video Interlude: Act My Age)

  1. Teenage Dream
  2. Hot n Cold / Last Friday Night (T.G.I.F)
  3. California Gurlz
  4. All By Myself
  5. I Kissed A Girl

ACT III

(Video Interlude: Celestial Body)

  1. Deja Vu
  2. Tsunami
  3. E.T.
  4. Bon Appetit

ACT IV

(Video Interlude: Mind Maze)

  1. Wide Awake
  2. Into Me You See
  3. Unconditionally
  4. Power

ACI V

(Video interlude: Video Game)

  1. Part of Me
  2. Swish Swish
  3. Roar

Encore

  1. Firework

Teks & Photo : Jehoo

jeni
More from Creative Disc