Digarap sutradara kenamaan Jonas Åkerlund, Madonna sudah menyajikan video musik untuk 'God Control', salah satu track dalam album barunya, "Madame X". Dengan durasi 8 menitan, bisa dikatakan ini adalah klip yang paling ambisius yang pernah dikerjakan sang Ratu Pop.
Tidak heran jika Madonna terkesan ambisius dengan 'God Control', karena di dalamnya ia mengusung pesan politis yang kuat, yaitu perlunya reformasi regulasi dalam kepemilikan senjata api. Untuk menggambarkan betapa berbahayanya penyalahgunaan senjata api, klip memperlihatkan adegan penembakan di sebuah klab malam.
Ditegaskan pula dengan pernyataan yang dilepas Madonna di Instagram di mana intinya ia menegaskan betapa berbahayanya senjata api yang tak terkontrol karena telah mengambil korban jiwa.
Sayangnya, meski mungkin niatnya baik, Madonna lagi-lagi menuai kontroversi akibat 'God Control' ini. Adegan penembakan dalam klab malam yang diperlihatkan klip dianggap tidak sensitif akan tragedi yang terjadi di dunia nyata.
Kecaman utamanya datang dari para penyintas tragedi penembakan yang terjadi di klab "Pulse" di tahun 2016 lalu. Brandon Wolf, salah satu penyintas, mengatakan pada TMZ jika Madonna sama sekali tidak menghubungi para korban penembakan di "Pulse", entah keluarga mereka atau para penyintasnya, untuk menanyakan masukan atau pendapat apakah klip akan mempengaruhi mereka atau tidak. Apalagi Madonna sama sekali tidak memberi tribut kepada 49 korban yang tewas di video musik tersebut.
Belum ada komentar dari pihak Madonna tentang kontroversi ini.