CreativeDisc Exclusive Interview With BE:FIRST: Kebebasan Membuat Mereka Semakin Tak Terkalahkan

Oleh: luthfi - 29 Aug 2022

Biasanya sebuah grup atau solois yang diambil dari acara ajang pencari bakat selalu menghadirkan musik yang monoton dan gampang ditebak polanya seperti apa, seolah-olah hasil dari ajang pencarian bakat selalu dicap negatif. Hal itu seolah tidak berlaku untuk boyband jebolan acara THE FIRST yang digagas oleh dedengkot AAA yang juga merangkap rapper bernama Sky-Hi. Setelah mengudara selama empat bulan akhirnya terbentuk boyband bernama BE:FIRST yang berisikan tujuh orang peserta bernama Sota, Shunto, Manato, Ryuhei, Junon, Ryoki, dan Leo.

Setelah diumumkan mereka langsung mengeluarkan single digital berjudul “Shining One” dan langsung masuk ke posisi dua di Billboard Japan Hot 100 serta berhasil menjadi jawara di Oricon Weekly Digital Single Chart dan Oricon Weekly Streaming Chart dalam waktu bersamaan dan merupakan single yang bisa meraih posisi jawara di dua chart digital track yang berbeda setelah BTS “Butter”. Mereka langsung dengan cepat merilis single berikutnya seperti “Gifted” dan “Bye-Good-Bye” yang langsung bertengger di posisi papan atas di chart Billboard Japan Hot 100.

Prestasi yang gemilang di chart tersebut juga dibarengi dengan kualitas lagu mereka yang variatif dan tidak terpaku dengan stereotip lagu ajang pencari bakat bahkan boyband pada umumnya. Di “Shining One” yang diproduseri oleh Taku Takahashi yang merupakan dedengkot dari legenda grup electropop asal Jepang m-flo mereka bernyanyi diantara beat electropop yang santai nan upbeat. Di “Brave Generation” mereka meliuk di antara beat electro-rock dengan sedikit nuansa trap bahkan sampai memasukkan unsur dance punk. “Betrayal Game” dan “Bye-Good-Bye” yang dengan pintar menyelipkan bassline funk untuk membuat lagu semakin groovy dan enak didengar.

Mereka selalu membawa sound yang segar di setiap lagunya dan hal tersebut dibawa ke level yang lumayan ekstrim melalui lagu terbaru mereka “Scream” yang dirilis sebagai lagu pengantar untuk album perdana mereka “BE:1”. Pada lagu “Scream” mereka tidak tanggung-tanggung untuk membawa beat industrial dan electro rock yang padat dan rapat diiringi dengan distorsi gitar yang mengiringi lagu demi membuat kesan yang berbeda dari single sebelumnya bahkan mendengar lagu ini seolah-olah mendengar lagu “Personal Jesus” milik Depeche Mode dalam bentuk lagu boyband.

“Seperti pada judul lagunya “Scream” bertemakan mengenai pembebasan diri dari perasaan terkurung di dalam hambatan, aturan, atau rasa takut. Untuk itu, lagu ini memberikan pesan bahwa segala kesusahan dan kekhawatiran yang dirasakan dalam diri karena banyak hal yang tidak bisa dilakukan atau dicoba di dalam dunia ini jangan dipendam dan teriakkanlah saja seperti pada judulnya "Scream".”, ungkap Manato ketika ditanyai tentang detail lagu ini.

Untuk musik videonya, Junon mengatakan mereka memberikan keunikan tersendiri dimana masing-masing member beradegan dengan tema yang bermacam-macam untuk membentuk berbagai macam sudut pandang yang berbeda-beda. “Koreografi lagu Scream adalah koreografi berenergi yang mengikuti melodi musik, selain itu di dalamnya juga terdapat teknik yang unik sehingga ini merupakan koreografi yang mengesankan untuk ditonton.”, ungkap Sota.

“Dari semenjak kami merilis "Shining One", ide musik yang dicoba BE:FIRST menjadi semakin luas dan tertuang di album perdana kami.”, ungkap Leo ketika ditanyai tentang evolusi musik yang mereka hadirkan dan akan tertuang di album perdana mereka. “Dalam proses rekaman, kami terus berusaha untuk mencari suara asli diri kami sendiri sehingga kami mencoba mengubah nada suara untuk menyesuaikan melodi, dan sebagainya hingga menghasilkan album dengan warna musik yang berbeda-beda. Selain itu, dalam album perdana ini kami juga berusaha untuk bernyanyi dengan ekspresi yang sesuai dengan lirik yang ada.”, ungkap Shunto. Kebebasan dan fleksibilitas mereka untuk bernyanyi sesuai dengan mood dan warna yang mereka suka membuat materi dari album BE:1 terdengar unik dan berbeda dari materi boyband kebanyakan. Hal tersebut dinyatakan oleh Ryoki. “Album kali ini memiliki banyak kompilasi genre lagu, dengan kata lain, album ini menunjukkan sisi fleksibilitas dan keragaman dari BE:FIRST. Karena itu seperti lagu utama "Scream" yang artinya berteriak, semua lagu di album ini penuh dengan tema kebebasan diri. Kami harap semua orang dapat menikmati konsep album ini.”

Lewat kebebasan tersebut mereka berhasil mematahkan stereotip boyband yang selalu dikaitkan dengan lagu dengan beat yang bisa ditebak dan hanya merilis lagu demi bisa membuat cewek-cewek teriak tanpa memperdulikan unsur lagunya seperti apa. Materi lagu di album “BE:1” terdengar renyah dan mempunyai unsur pop yang unik sehingga bisa didengarkan oleh pendengar yang bukan penggemar boyband. Mereka benar-benar membawa materi lagu yang diberikan dari composer lain secara maksimal sehingga mereka terdengar nyaman dan luwes ketika didengarkan. Ryuhei mengatakan bahwa album perdana ini adalah album terbaik yang mereka bawakan dan jika memang benar demikian maka untuk sekarang BE:FIRST adalah entitas pop Jepang yang tak terkalahkan dari segi kualitas terlepas mereka adalah boyband yang tugas utamanya (biasanya) hanya menambahkan fans perempuan sebanyak-banyaknya.

Dengarkan album "BE:1" dari BE:FIRST berikut ini:

luthfi
More from Creative Disc