Musisi asal Belanda Tim van Berkestijn atau biasa yang dikenal dengan nama panggung Benny Sings sudah mempunyai banyak pengalaman selama 20 tahun karirnya di dunia musik. Mulai dari iseng membuat beat hip hop untuk dirinya sendiri menjadi salah satu nama keren di lingkungan musik indie pop di Eropa dan juga Jepang di mana ia telah banyak berkolaborasi dengan banyak nama keren di sana.
Hidup Benny Sings seolah berubah ketika lagu yang ia buat untuk Rex Orange Country “Loving Is Easy” meledak dimana-mana. Lagu tersebut seolah membuat kepercayaan dirinya sebagai pembuat lagu meningkat dan karyanya pasca “Loving Is Easy” terdengar lebih baik dan membawa dia ke level musik yang lebih tinggi. Pembuktiannya ada di album terbarunya “Young Hearts” yang terdengar jauh lebih groovy dan lebih berbobot tanpa harus menghilangkan rasa santainya yang telah melekat ke dalam identitas musik Benny Sings.
Ketika bertandang ke Jakarta pada gelaran Joyland Festival 2023, CreativeDisc menyempatkan diri untuk bertanya kepada Benny Sings tentang hasil kolaborasinya bersama Christopher Cross, album barunya, kecintaannya akan musik urban, dan rencana merenovasi rumah pada tahun depan.
CreativeDisc (CD): Bagaimana Jakarta sejauh ini?
Benny Sings (BS): Belum terlalu banyak yang bisa aku lihat-lihat karena aku juga baru sampai ke Jakarta kemarin malam, tapi sejauh ini orang Indonesia ramah, makanannya juga enak-enak apalagi di Belanda juga banyak makanan Indonesianya.
CD: Ini sebenarnya membuatku sedikit penasaran. Kenapa kamu memilih nama panggung Benny Sings?
BS: Sebenarnya nama asliku Tim van Berkestijn. Ketika aku membuat beat hip hop di awal karir aku mencoba mengutak-atik namaku dan jadilah nama Benny V Kreamtits yang sebenarnya kalau dirangkai jadi nama asliku. Lalu aku mulai bernyanyi mengikuti beat yang aku buat. Waktu itu aku terinspirasi dari Chet Baker yang aslinya merupakan seorang pemain terompet tapi akhirnya nyanyi di album “Chet Baker Sings” dan muncullah nama Benny Sings.
CD: Kamu merilis lagu yang merupakan cover dari lagu yacht rock legendaris berjudul “Sailing” milik Christopher Cross dan melibatkan penyanyi aslinya untuk ikut andil dalam lagu ini. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
BS: Awalnya pihak Christopher Cross bertanya apakah aku bisa membawakan ulang lagu “Sailing” dan menurutku itu adalah hal tergila yang aku alami karena lagu tersebut masuk ke tiga lagu terbaikku sepanjang masa. Menyanyikan ulang lagu itu juga merupakan sebuah tantangan karena itu lagu favoritku dan yang kedua suara Cross sendiri benar-benar tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, suara dia seperti membumi jadi itu merupakan proyek musik yang sulit buatku.
CD: Kamu juga telah merilis lagu bersama musisi Jepang Nulbarich berjudul “Just A Game”. Bisa diceritakan juga tentang lagu itu?
BS: Nulbarich menulis hampir keseluruhan lagu tersebut dan aku hanya mengisi bagian instrumennya, kebanyakan pengaruh musiknya datang dari Nulbarich.
CD: Mari kita berbicara album terbarumu “Young Hearts”. Bisa diceritakan lebih detail tentang album ini?
BS: Album ini diproduseri oleh Kenny Beats dan kami ingin membawa musik Benny Sings ke tingkatan yang berbeda. Musikku selalu bernuansa lo-fi dan Kenny Beats adalah produser hip hop dan pop, Kenny datang di saat yang tepat karena aku sendiri sudah mentok dan tidak bisa mengambil langkah yang lebih jauh. Kenny menawarkan untuk membuat musikku ke tingkatan yang lebih tinggi dan aku menyambutnya dengan baik dan muncullah album ini. Lagu-lagu di album ini terasa lebih berbobot dibandingkan karyaku sebelumnya.
CD: Menarik untuk mendengar hal ini karena album ini malah terasa lebih santai, groovy dan vokalmu lebih keluar di album ini?
BS: Menurutku itu hal yang lucu jika album ini malah terdengar lebih santai dan itu mungkin hasil dari “membuat Benny Sings menjadi lebih Benny Sings”. Di album ini kemampuan vokalku juga sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.
CD: Kamu ikut terlibat dalam lagu “Loving Is Easy” milik Rex Orange County yang populer dimana-mana termasuk di Indonesia. Bagaimana reaksi pertamamu ketika lagu ini populer di mana-mana?
BS: Aku selalu bermimpi untuk bisa mempunyai lagu hits dan tujuannya bukan untuk mengincar uang dari situ. Aku suka lagu hits seperti “Sailing”, lagu Michael Jackson, lagu Britney Spears. Aku selalu ingin membuat lagu yang bisa didengarkan oleh orang banyak dan ketika lagu “Loving Is Easy” terkenal di mana-mana itu adalah hal tergila yang pernah aku alami karena rasanya seperti berhasil mewujudkan mimpi.
CD: Apa lagu Britney Spears favoritmu?
BS: “Oops, I Did Again” atau “Baby One More Time”.
CD: Kamu sudah membuat musik lebih dari 20 tahun. Apa resepnya bisa terus membuat musik dalam waktu yang lama mengingat itu merupakan sebuah kelangkaan di dunia muisik sekarang?
BS: Aku tidak bisa melakukan apapun selain membuat musik dan aku sendiri orang yang selalu gelisah. Mungkin itu yang membuatku bisa konsisten di satu hal dan melakukan hal tersebut terus menerus.
CD: Hal yang unik dari karyamu adalah kamu selalu memasukkan nuansa city pop, musik J-Pop dan musik urban di dalamnya. Kenapa kamu suka dengan musik seperti ini?
BS: Aku datang dari daerah pedesaan dan orang di sana lebih suka musik rock yang berat dan cadas. Pokoknya musik yang laki banget. Sedangkan aku merupakan seseorang yang lembut jadinya aku suka dengan musik urban yang santai dan tenang.
CD: Siapa musisi Jepang yang kamu suka?
BS: Aku pribadi menyukai Cornelius.
CD: Karena Cornelius bisa menyatukan musik yang kompleks dengan nada yang catchy?
BS: Betul sekali
CD: Berikutnya apa yang akan Benny Sings lakukan sehabis bertandang ke Jakarta?
BS: Akan ada pertunjukan besar di Belanda untuk merayakan 20 tahun karirku di bidang musik lalu aku ingin mengambil istirahat yang panjang dari musik. Aku kepikiran untuk merenovasi rumah dan akan jadi sangat kacau karena aku sudah mempunyai tiga anak, bisa dibayangkan betapa kacaunya nanti.
Simak video interview selengkapnya berikut ini: