riadini
Dalam enam bulan terakhir, kehidupan Laufey terasa tidak nyata. September lalu, multi-instrumentalis sekaligus penyanyi berusia 24 tahun ini merilis dunia mimpi yang elegan dari album keduanya, "Bewitched". Lalu di bulan Februari kemarin, rekaman itu membuat Laufey mendapatkan Grammy pertamanya, untuk Best Traditional Pop Vocal Album.
Tak lama berselang sejak kemenangan itu, Laufey saat ini sedang menjalani tur ‘Bewitched: The Goddess Tour’ di Eropa yang semua tiketnya sudah habis terjual. Ia kemudian akan bertolak ke Amerika Utara pada bulan April, sebelum akhirnya tampil di Java Jazz Festival 2024 pada bulan Mei di Jakarta di mana ia akan menjadi penampil utama di edisi ke-19 festival musik legendaris tersebut.
Laufey juga akan tampil bersama Manila Philharmonic Orchestra di konser bertajuk ‘A Night At The Symphony’ selama dua malam di Manila, Filipina.
Pada musim gugur, pelantun 'Promise' ini akan menjadi opener dalam tur Mitski untuk beberapa tanggal.
Dan pada tanggal 26 April, musisi Tionghoa Islandia yang tinggal di Los Angeles ini akan merilis "Bewitched: The Goddess Edition", versi deluxe dari album yang memikat banyak penggemar dan sesama musisi. Empat lagu baru di Goddess Edition, menurut Laufey, menampilkan ekspresi dirinya dengan cara yang lebih “jujur dan mentah” dari sebelumnya.
“Saya benar-benar menunjukkan sisi menyenangkan dan ringan dari diri saya dalam musik masa lalu yang mengolok-olok diri saya sendiri, sedikit sarkastik,” katanya. “Meskipun beberapa lagunya agak menyindir di versi deluxe, menurutku itu hanyalah kelanjutan dari cerita Bewitched seiring dengan semakin dewasanya aku sebagai pribadi.”
