Pemerintah Amerika Serikat Layangkan Gugatan untuk Bubarkan Live Nation - Ticketmaster

Oleh: riadini - 25 May 2024 | Views: 1

Pihak regulator Amerika Serikat telah menggugat Live Nation, menuduh raksasa hiburan tersebut menggunakan taktik ilegal untuk mempertahankan monopoli atas industri konser musik.

Gugatan dari Departemen Kehakiman mengatakan praktik perusahaan tersebut telah menghalangi pesaing, dan menyebabkan harga tiket lebih tinggi dan layanan yang lebih buruk bagi pelanggan. Jaksa Agung Merrick Garland bahkan meminta pengadilan untuk membubarkan perusahaan tersebut.

Melalui situsnya, Live Nation mengatakan bahwa klaim yang menyatakan mereka memegang kekuasaan monopoli adalah hal yang "tidak masuk akal".

Dikatakan dalam gugatan tersebut berisi "mengabaikan segala sesuatu yang sebenarnya bertanggung jawab atas harga tiket yang lebih tinggi" dengan alasan calo tiket online, popularitas artis, dan biaya produksi yang lebih tinggi. Bersama dengan anak perusahaannya, Ticketmaster, Live Nation mengadakan konser, menjual tiket, dan memiliki tempat, menjalankan berbagai peran yang menurut Departemen Kehakiman telah mengubahnya menjadi "penjaga gerbang" bagi industri ini.

Menurut gugatan yang diajukan oleh Departemen Kehakiman pemerintah federal perusahaan ini memiliki lebih dari 250 tempat di AS dan mengelola sekitar 60% promosi konser di tempat-tempat besar secara nasional, serta 30 negara bagian. Perusahaan juga mengendalikan sekitar 80% dari seluruh penjualan tiket hiburan utama melalui Ticketmaster.

Live Nation Entertainment didirikan oleh penggabungan promotor acara Live Nation yang berbasis di AS pada tahun 2010 dan perusahaan penjualan dan distribusi tiket Ticketmaster.

Di bawah pemerintahan Presiden Obama, Amerika Serikat menyetujui perjanjian tersebut meskipun ada kekhawatiran bahwa hal itu akan menciptakan raksasa yang mampu mendominasi industri hiburan live. Namun perusahaan ini telah menghadapi kritik selama bertahun-tahun dari penggemar, anggota parlemen, artis, dan pesaing karena terlalu berpengaruh terhadap acara hiburan langsung di AS dan di seluruh dunia.

Pada tahun 2022, kegagalan situs web yang dialami banyak penggemar Taylor Swift ketika mereka mencoba membeli tiket untuk tur AS-nya, memusatkan perhatian pada masalah ini.

riadini