Emosional dan gangster adalah dua kata yang sangat bertolak belakang, emosional adalah ketika orang itu sedang berada di titik rentannya dan kata gangster selalu diibaratkan dengan citra yang tangguh, kuat, dan berkonotasi preman. Namun, dua kata tersebut merupakan hal menarik untuk dipadukan oleh penyanyi R&B asal Jamaika dan Inggris bernama Morgan. Ia memadukan dua kata yang bersifat oxymoron tersebut ke dalam judul EP-nya “Emotional Gangster” yang berisi enam lagu multi-genre yang menurutnya seperti membuka lembaran baru dalam karir musiknya.
Ada alasan kenapa Morgan mengatakan bahwa EP ini merupakan lembaran baru. Pada awal karirnya, ia lebih banyak bernyanyi dengan dentuman musik electronic dan sering berkolaborasi dengan Rudimental. Merasa mentok dari segi musikalitas, ia memilih untuk rehat sejenak dari dunia musik dan memilih untuk menulis lagu untuk artis lain terutama untuk artis K-Pop seperti aespa dan Kep1er. “Menulis lagu untuk orang lain seperti meditasi buatku, sangat menenangkan.”, ungkap Morgan ketika ditemui melalui Zoom. Menulis lagu untuk orang lain terasa seperti sebuah penyegaran bagi dirinya, ia terasa seperti lahir kembali. Setelah menulis lagu untuk orang lain, ia akhirnya sudah siap untuk merilis kembali karyanya sendiri dengan sentuhan baru dan menanggalkan musik lamanya.
Hal ini terdengar di lagu ‘Wheel Up’ dimana ia berkolaborasi dengan Byron Messia. Lagu ini seolah seperti perkenalan ulang Morgan kepada dunia dengan memasukkan musik dancehall tempat lahirnya dia dengan sedikit bumbu R&B. Ia mendedikasikan lagu ini kepada budaya pesta di Jamaika yang ia cintai karena energi, makanan yang disajikan dan juga sinaran matahari tropis yang menghangatkan hati.
Selain mengenalkan citra barunya di dalam musik, ia juga mengenalkannya dari segi visual. Morgan membalut dirinya dengan kain denim yang ia modifikasi menjadi penutup kepala yang menjuntai ke belakang, sebuah proses yang ia akui cukup menantang karena ia harus memotong banyak kain denim dan harus memakai kain denim yang berat itu selama berjam-jam demi mendapatkan foto yang maksimal dan menggambarkan wajah baru dari dirinya.
Tempat lahir dan kultur yang dialami oleh Morgan membuat dirinya seolah mantap menjadi “si paling gangster emosional” dan ia merasa sangat nyaman dengan hal itu sekarang. Ia berbicara lebih tangguh dan berani di EP terbarunya tanpa melupakan musik yang ia cintai yaitu R&B 90’an yang penuh dengan lirik melankolis dan musik yang rentan menusuk hati penggemarnya. Perpaduan itu membuatnya semakin yakin menatap masa depan apalagi ia mengatakan bahwa ia sudah banyak menyiapkan bekal hasil dari pelajaran bermusiknya di masa lalu ke masa sekarang.
Simak wawancara CreativeDisc bersama Morgan dimana kami bercerita tentang EP terbarunya, proses dibalik pembuatan sampul EP “Emotional Gangster”, menulis lagu untuk artis K-Pop, dan kecintaannya akan musik R&B 90’an lewat video di bawah ini: