Interview Phony Ppl: Tampil di Jakarta Karena Ajakan Fans di Indonesia

Oleh: welly - 13 Sep 2019

Hodgepodge Superfest 2019 memang sudah berakhir, tapi CreativeDisc berkesempatan mewawancarai salah satu headliner acara ini, Phony Ppl! Band Asal Brooklyn, New York ini beranggotakan lima orang yang terdiri dari Bari (bass), Aja Grant (keyboard), Matt Byas (drum), Elijah Rawk (gitar) dan Elbie Thrie (vokal). Wawancara ini berlangsung sebelum mereka tampil di venue acara di Ecopark Ancol.

CD: Album terkini kalian mendapat ulasan positif dari banyak media dan berhasil menggaet lebih banyak pendengar. Bisa ceritakan bagaimana proses kreatif pembuatan album Mozaik?

Elijah Rawk: Mozaik adalah hasil dari akumulasi transisi dan perubahan dalam karier kami, karena tiga tahun sebelumnya, beberapa dari kami adalah bagian dari band lain. Kami juga bergabung dengan label rekaman dan ada banyak perubahan personel, jadi album ini adalah hasil dari penggabungan beberapa lagu kami beberapa tahun ini dan kami merasa sudah menuangkan banyak perasaan dan kesabaran ke dalam album ini. Kami juga tidak merasa khawatir soal apakah album ini akan diterima dengan baik dan sebanding dengan usaha kami dalam proses pembuatannya karena kami sangat puas akan hasilnya.

Matt Byas: Saya bisa bilang bahwa album ini adalah bagaimana kami hidup dengan perubahan. Seperti yang diketahui, kami mengalami banyak perubahan, mulai dari band dan personel, dan itu semua adalah pengalaman hidup yang komplet selama tiga tahun terakhir. Jujur tidak ada konsep yang jelas, kami hanya mencurahkan semua pengalaman dan perasaan selama tiga tahun terakhir ke dalam proyek ini.

CD: Tahun ini Phony Ppl menginjak tahun ke-10 dalam karier bermusik, bagaimana kalian memandang perjalanan sebuah karier bermusik?

Matt Byas: Sejujurnya ini tahun ke-11 kami karena kami memulai di 2008. Kami sangat bersyukur dan ini sebuah pengalaman yang indah karena pendengar memberikan respons yang positif kepada karya kami, terutama di Indonesia. Kami berasal dari Brooklyn dan jarang bepergian jauh, tapi hari ini kami bepergian jauh untuk menampilkan lagu kami, lagu yang kami buat. Ini adalah sebuah berkah dan kami sangat bersyukur. Selain itu, bisa hidup dari penghasilan penampilan ini sungguh berkah yang luar biasa.

Elbie Thrie: Setelah 11 tahun berkarier, ini masih bukan apa-apa karena pada umumnya, sebuah band bisa berkarya lebih lama dan tetap kompak. Kami mau sampai usia 60 tahun dan jadi warga manula, kami masih berkarya dan terus bernyanyi sampai usia 80-an dan kami akan bersenang-senang dan meninggal di atas panggung. Hahahaha! Beneran!

Bari: Kami meninggalnya karena usia tua aja deh… Hahaha!

CD: Semakin sukses sebuah album, semakin luas cakupan fans, bahkan sampai ke Indonesia. Apa arti penggemar bagi kalian semua?

Matt Byas: Penggemar di Indonesia, terutama dari Jakarta adalah salah satu yang pertama meminta kami untuk datang dan tampil di Indonesia secara internasional pada tahun 2013, kalau tidak salah, sebelum album ‘Yesterday Tomorrow’. Mereka benar-benar meminta seperti, “Tolong datang ke Jakarta, kami butuh kalian di sini.” dan permintaan itu sangat intens. Sekarang kami bisa berada di sini, rasanya benar-benar luar biasa. Kami tidak sabar melihat reaksi mereka nanti.

Elijah Rawk: Jepang, Korea Selatan, India dan Indonesia adalah negara-negara di Asia yang menjadi basis besar penggemar kami. Mereka yang meminta kami tur, mendengarkan lagu kami, jadi terima kasih banyak, dan banyak cinta untuk semua orang yang mendukung Phony Ppl. Terima kasih!

CD: Apakah platform video seperti YouTube dan media sosial lainnya berkontribusi kepada kesuksesan kalian saat ini?

Matt Byas: Bisa dibilang bahwa platform seperti YouTube dan media sosial lain seperti Vimeo, Twitter dan Instagram tentu saja membantu kesuksesan kami dan memberikan eksposir pada Phony Ppl, kami bisa berbuat lebih banyak di platform-platform tersebut, dan platform itu memberikan kami tempat atau wadah berkomunikasi dengan orang-orang dari seluruh penjuru dunia. Mereka bisa tahu apa yang sedang kami lakukan dan memberikan umpan balik soal apa yang mereka sukai atau tidak. Intinya, kami bisa terhubung dengan berbagai komunitas dan penggemar yang menyukai musik kami.

Elbie Thrie: Dari apa yang dikatakan Matt, kami juga harus berterima kasih kepada platform musik digital seperti Spotify, iTunes dan Shazam. Bahkan kami sempat ke kantor Shazam dan mereka memberikan informasi bahwa banyak orang yang mendengarkan lagu Phony Ppl di Shazam dan bagi mereka itulah awal mula mereka mengenal Phony Ppl. Pandora, iTunes dan Spotify memasukkan kami ke playlist dan itu benar-benar membantu membawa pendengar pada kami. Barusan kubaca di pesan Instagram, ada seorang perempuan yang mengirim pesan dan katanya dia tidak bisa mendapatkan tiket Hodgepodge, jadi saya mau kasih dia tiket tapi dia belum membalas lagi. Nah, nanti saya mau cek lagi satu jam sebelum tampil. Jika dia merespons, kami akan memberikan akses dan dia bisa nonton penampilan kami. Jadi, terima kasih, media sosial.

CD: Apa sih lima hal atau fakta unik yang tak pernah diketahui tentang Phony Ppl?

Matt Byas: Di awal terbentuknya band ini, kami beranggotakan 12 orang. Kami pun tidak bisa sepakat, ada berapa sebenarnya anggota kami dahulu. Hahaha!

Bari: Fakta unik lainnya adalah ketika kami merekam album ‘Yesterday Tomorrow’ di tahun 2015, kami semua hampir tewas di mobil Elijah.

Matt Byas: Kami berlima belajar bahasa berbeda-beda. Contohnya saya belajar bahasa Prancis, Elijah belajar bahasa Rusia, Bari belajar bahasa Jepang, dan Elbie bahasa Jerman. Kalau tidak salah, Aja juga belajar bahasa Portugis.

Matt: Dulu saya penggemar berat band ini dan dulu saya satu SMA dengan Aja, dan kami bergabung di band sekolah. Saya merasa luar biasa.

Aja: Elbie, Bari dan saya bersekolah di SMP yang sama.

Bari: Saya punya fakta seru terakhir. Saya punya enam jari di tangan kiri, tapi sekarang sudah dioperasi dan tersisa lima.

Matt: Fakta seru terakhir, kami suka Jakarta!

Begitulah wawancara CreativeDisc dengan Phony Ppl! Mereka sungguh band yang sangat ramah dan penampilan mereka di panggung sangat energik! Share pendapat kalian tentang Phony Ppl ya!

Interview by: Acha

welly
More from Creative Disc