admincd
Charlie Lim dan Linying telah lama digadang-gadangkan sebagai salah dua penulis lagu terbaik di Singapura. Bukan tanpa alasan, karena karya-karya mereka selalu mengedepankan estetika dan cita rasa yang mapan serta berkesan.
Memang keduanya sudah pernah berkolaborasi sebelumnya. Namun single berjudul 'Hummingbird' yang dirilis di Jumat, 7 Februari, merupakan kali pertama mereka bekerjasama dalam proses penulisan lagunya. 'Hummingbird' disebutkan sebagai lagu tentang bagaimana membangkitkan keberanian untuk mempercayai sesuatu yang baru, meski ada tendensi untuk mengulangi kesalahan yang sama.
'Hummingbird' dibungkus sebagai track electronica yang chill-out dan atmosferik, di mana Linying dan Charlie Lim secara bergantian mengisi lagu dengan perspektif mereka masing-masing.
Charlie dikenal tidak asing dengan eksperimentasi dalam melanggar batasan pop musik dan itu juga yang bisa kita rasakan dalam 'Hummingbird'. Cita-rasanya tetap pop, lengkap dengan chorus yang catchy, namun instrumentasi yang bermain dengan synth jelas memberi substansi tersendiri untuk lagunya.
Lagu diproduseri Charlie bersama dengan kolaborator lamanya, artis asal Melbourne, YEO, sedangkan mixing dan mastering oleh Andrei Eremin.
'Hummingbird' juga disajikan dalam versi video lirik garapan artis multidisiplin, Anita Lester, dan menampilkan karya seni dari para artis printmaker terkenal Jepang, seperti Koho Shoda, Hokusai, Kawase Hasui, dan Hiroshi Yoshida.
