CreativeDisc Exclusive Interview With Ichiko Aoba: Ingin Membuat Pulau Indah di Hati Pendengarnya

Oleh: luthfi - 07 Mar 2023

Jika kamu sering bermain di media sosial terutama TikTok kamu pasti sering mendengar suara penyanyi folk dari Jepang bernama Ichiko Aoba di tengah video pendek yang bertema alam dan suasana liburan. Jauh sebelum ia terkenal di telinga pendengar musik global berkat lagunya yang meneduhkan serta album “Windswept Adan” yang populer di media musik luar negeri ia sudah meniti karir di Jepang selama lebih dari 10 tahun dan ia populer di negaranya berkat pendekatan musiknya yang berbeda dari penyanyi folk kebanyakan.

Lagu-lagu yang ia bawakan selalu terinspirasi dari mimpi yang ia impikan selama tidur dan musik yang ia mainkan selalu mempunyai nuansa dream pop, ambient, avant folk, field recordings, bahkan new age yang menenangkan dan meneduhkan hati di setiap pendengarnya. Tak heran pendekatan musik ini yang membuat Aoba digemari oleh banyak pecinta musik terutama di Indonesia yang selalu senang dengan musik yang meneduhkan dan melegakan hati ketimbang musik yang terlalu riuh (Indonesia menjadi basis pendengar terbesar Aoba menurut data Spotify). Ia sendiri sudah mengeluarkan 7 album dan tiga album yang ia rilis bahkan sudah dirilis oleh major label, sebuah hal yang langka untuk musisi avant folk seperti Aoba.

Kali ini CreativeDisc berkesempatan mewawancarai Aoba di tengah turnya di Jakarta dimana ia bermain di Jakarta selama dua hari (2 dan 3 Maret) dan tiket pertunjukannya dua hari ludes terjual hanya dalam waktu hitungan jam.

CreativeDisc (CD): Bagaimana Jakarta menurutmu?
Ichiko Aoba (IA): Aku ke Jakarta kemarin disambut dengan petir dan cuaca yang mendung

CD: Kemarin kamu sempat datang ke Bali ya? Bagaimana rasanya?
IA: Waktu aku ke Bali aku mencoba memainkan gamelan dan rasanya seru banget

CD: Gimana rasanya ketika tiket konser perdanamu di Jakarta habis terjual dengan cepat?
IA: Aku sangat senang ketika tiketnya terjual dengan cepat karena sebenarnya aku sudah merencanakan konser ini dari sebelum pandemi dan aku sudah ingin datang ke Jakarta pada tahun 2020 tetapi sayangnya pandemi terjadi dan aku harus menunda konserku

CD: Bagaimana rasanya bisa tur keliling dunia?
IA: Aku senang sekali bisa tur keliling dunia. Aku sebenarnya kaget orang-orang di penjuru dunia banyak tahu laguku meskipun laguku isinya berbahasa Jepang.

CD: Sebenarnya aku sudah tahu Ichiko Aoba dari lama semenjak kolaborasimu dengan Ovall yang berjudul “Yura Yura” yang sound-nya beda banget dimana kamu memainkan lagu dream pop di album yang groovy. Bisa kamu ceritakan momen ketika kamu membuat album ini?
IA: Wah udah lama banget lagu itu sebenarnya waktu aku masih baru menekuni karir musikku. Waktu itu teman-teman dari Ovall membebaskanku untuk membuat lagu sesuai yang kuinginkan dan hasilnya adalah lagu “Yura Yura” itu. Itu udah lama sekali ada kira-kira sepuluh tahun lebih.

CD: Kamu pernah mengatakan kalau misalnya kamu sering dapat inspirasi lagu dari kamu bermimpi tapi kan orang terkadang habis bangun lupa mimpinya tentang apa. Bagaimana bisa kamu bikin lagu selepas kamu bermimpi?
IA: Aku biasanya habis mimpi aku langsung buka buku catatanku dan aku tulis semua yang aku alami di dalam mimpiku dan seringkali aku menulisnya ketika aku masih setengah sadar dan masi mengantuk selepas bermimpi (tertawa).

CD: Kenapa alam selalu menjadi tema utamamu saat membuat lagu?
IA: Sebenarnya laguku tidak hanya melulu soal alam, aku juga menulis banyak jenis lagu lainnya tentang banyak hal.

CD: Kamu sudah berada di industri musik selama lebih dari 10 tahun. Kira-kira ada resep sendiri kenapa kamu masih bisa bertahan membuat musik lebih dari satu dekade?
IA: Aku sendiri gak kerasa loh udah sepuluh tahun lebih membuat musik. Mungkin kuncinya aku bisa terus membuat musik adalah aku selalu membuat musik jika aku sedang ingin membuat musik dan tidak membuat musik jika tidak ingin. Aku tidak mau memaksakan sesuatu terutama dalam bermusik.

CD: Album paling anyarmu, “Windswept Adan” terkenal di mana-mana bahkan sampai mendapat perhatian dari media musik global. Menurutmu sendiri “Windswept Adan” album yang seperti apa?
IA: Aku sendiri tidak menyangka tanggapan atas album ini begitu besar dan aku sangat berterima kasih akan hal itu. Sebenarnya konsep “Windswept Adan” ini aku ingin membuat sebuah pulau indah yang terletak di hati seseorang dan aku mengajak pendengarku untuk menjelajahi pulau tersebut.

CD: Menurutku penyebab kenapa “Windswept Adan” bisa dikenal di mana-mana karena album ini dirilis ketika masa pandemi dimana orang-orang ingin berada di sebuah pulau dengan lantunan musik yang indah di tengah kekacauan yang terjadi di luar sana.
IA: Aku menulis dan merekam album ini sewaktu pandemi dan aku mengerjakan album ini di rumaku dan ketika pandemi orang-orang banyak berpikir bahwa konsep hidup dan mati ini berdekatan satu sama lain apalagi ketika hidup berdampingan bersama keluarga dan juga orang yang dicinta. Sebelum pandemi konsep seperti itu tidak terlalu terpikirkan bahkan saling menjauh satu sama lain.



CD: Selain kamu membuat musik untuk dirimu sendiri kamu juga membuat banyak musik pengiring untuk iklan. Apa bedanya membuat musik untuk dirimu sendiri dan membuat musik untuk iklan?
IA: Tentunya ada perbedaan yang mencolok ketika membuat musik untuk diriku dan musik orang lain. Ketika aku membuat musik untuk iklan aku harus bertanya dulu sama produser dan sutradara pembuat iklan itu tentang cerita yang ingin disampaikan iklan ini buat apa lalu aku lempar idenya ke tim pembuat iklannya untuk mencocokkan cerita dan musiknya.

CD: Banyak sekali pendengarmu di sini yang mendengarkan lagumu sebagai pengantar musik untuk bekerja.
IA: Sebenarnya aku tidak menempatkan musikku sebatas menjadi background music untuk orang-orang yang ingin mengerjakan sesuatu. Aku senang jika musikku dapat diterima oleh siapapun dan bisa didengarkan dalam kondisi apapun.

CD: Berarti Aoba-san jagonya bikin background music dong?
IA: Aku sejujurnya gak tau sama sekali loh bagaimana bikin background music yang bagus seperti apa (tertawa)

CD: Jadi bagaimana Aoba-san memandang musik?
IA: Menurutku musik adalah sesuatu yang melindungimu setiap saat. Musik mempunyai sebuah aura dan entitasnya sendiri.

CD: Sebutkan hal yang kami tidak ketahui tentang kamu
AI: Aku mengumpulkan banyak tanaman dari berbagai pulau di rumahku seperti pohon palem, bougenville, hibiscus, kopi. Aku suka banget sama nori. Aku pernah tinggal bareng sama tikus ukurannya kecil. Aku selalu melihat credit scene setelah aku bermimpi seperti di film-film dan orang yang paling aku hormati adalah ibuku karena aku mempunyai kepribadian yang sama seperti ibuku dan waktu kecil aku tidak begitu pintar di sekolah tapi ibuku selalu mendukungku dalam keadaan apapun.

Dengarkan album Ichigo Aoba "Windswept Adan" berikut ini:

luthfi
More from Creative Disc