CreativeDisc Exclusive Interview With Bloodmoon: Cerita Musisi Rock Hijrah Ke Musik Elektronik Yang Gelap

Oleh: luthfi - 18 Apr 2023

Tidak disangka di dalam hidupnya sebagai seorang musisi Dougy Mandagi akan bernyanyi dengan iringan musik electronik yang gelap dan penuh dengan beat yang moody lewat nama Bloodmoon. Sebelum menjadi Bloodmoon, musisi asal Indonesia ini secara tidak langsung sudah membawa harum nama Indonesia lewat grup alternative rock The Temper Trap yang ia buat bersama teman-temannya di Australia berkat mencetak banyak hits dan tentunya yang paling terkenal adalah 'Sweet Disposition'.

Bersama The Temper Trap ia berhasil menjadi musisi asli Indonesia pertama yang tampil di berbagai macam ajang festival di luar negeri dan berhasil mempengaruhi banyak musisi Indonesia yang setelahnya banyak membuat musik alternative rock melodius berbahasa Inggris dengan iringan vokal falsetto yang tinggi.

Namun perjalanan hidupnya di Berlin mengubah perspektif musiknya secara total. Hanyut dan takjub dalam skena club di Berlin membuat matanya terbuka terhadap keindahan musik electronic dan akhirnya ia berpindah haluan dengan memainkan musik electronic yang gloomy dengan nuansa darkwave melalui EP perdananya lewat nama Bloodmoon berjudul “Giving Up Air” yang dibuat bersama Jono Ma yang merupakan personil band psychedelic dance asal Australia Jagwar Ma.


Ketika ditanya oleh CreativeDisc tentang hijrahnya Dougy dari musik rock ke musik electronic ia mempunyai alasannya tersendiri. “Ada sesuatu di musik electronic yang menurutku spesial karena musik electronic kan jarang ada liriknya dan bisa membangkitkan unsur primal instinct dari dalam diri manusia. Musik electronic itu bisa membuat seorang manusia menjadi liar.”, ungkap Dougy.

Bloodmoon sendiri merupakan sebuah proyek yang unik dan pas untuk Dougy karena melalui Bloodmoon ia terasa bisa mengeluarkan sisi eksperimentalnya tanpa harus memperdulikan bahwa lagu ini catchy atau tidak dan performa vokal Dougy yang terasa aneh untuk ukuran musik electronic menjadikan proyek Bloodmoon miliknya sebagai proyek yang unik dan tidak biasa untuk ukuran skena musik electro.

Simak wawancara CreativeDisc bersama Bloodmoon dalam rangkaian Joyland Festival Bali 2023 dimana kami bercerita soal kehidupan barunya di Bali, musik electronic dan kebingungan mencari lagu favoritnya lewat video di bawah ini:




luthfi
More from Creative Disc